Asal usul cerita cinderella

ERCAYA ATAU TIDAK, bila mengeja dengan benar suatu kata tidak dianggap sesuatu yang penting, lihat kisah Cinderella. Oleh karena seorang pengeja membuat satu kesalahan kecil, Cinderella akhirnya memakai sepatu yang salah untuk selama-lamanya.

Cinderella, dongeng klasik yang hampir seluruh penduduk dunia mengetahuinya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh SurLaLuneFairytales.com, sumber awal cerita Cinderella justru berasal dari China, ditulis oleh Tuan Ch’eng-shih di pertengahan abad ke 9 (850-860 M). Pangeran dalam cerita tersebut dikenal sebagai Yeh-shen. Tidak disebutkan siapa nama ibu peri dalam cerita versi awal ini.

Referensi kisah Cinderella selanjutnya ditulis ulang di abad ke 16 oleh sastrawan Jerman, namun tak diketahui namanya. Dalam tulisan ini mulai ditambahkan cerita tentang ibu peri, tentang kereta labu dan binatang-binatang kecil seperti tikus dan tupai atau cerpelai yang menolong Cinderella. Sampai selanjutnya di tahun 1697, seorang Perancis yang bernama Charles Perrault menyalin kisah Cinderella ke dalam bahasanya sendiri, dengan judul Contes de ma Mere L’Oye.

Dalam kisah Cinderella sebelumnya, sepatu Cinderella terbuat dari bulu tupai berwarna putih dan abu-abu. Bahasa Perancis untuk kata bulu adalah ‘vair’. Charles salah menyalin, bahwa sepatu Cinderella terbuat dari ‘verre’, yang bunyinya sama dengan ‘vair’, namun berbeda artinya yaitu ‘kaca’.

Sejak itulah anak-anak sedunia membayangkan ada sebuah sepatu kaca yang berkilauan yang tertinggal di atas tangga istana, dan mereka terheran-heran mengapa mereka tidak pernah melihat sepatu seperti itu dalam kenyataannya.

Leave a comment

No comments yet.

Comments RSS TrackBack Identifier URI

Jangan Lupa Komentarnya